Jakarta, 18 Maret 2024 - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi peluncuran buku "Atlas Desain Berkelanjutan di Yogyakarta" yang merupakan karya dari 42 mahasiswa dari University of Technology Sydney (UTS) Australia, jurusan Desain, Fakultas Desain, Arsitektur, dan Bangunan selama perjalanan pendidikan mereka ke Yogyakarta tahun lalu, didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Pemerintah Kota Yogyakarta.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, bersama Koordinator Program Keberlanjutan - University of Technology Sydney Australia, Kestity A Pringgoharjono, membahas buku "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Jakarta pada hari Senin (18/3/2024).
"Buku ini sangat tepat waktu dan sangat dibutuhkan karena kita sedang membicarakan pariwisata hijau dan ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga saat menerima buku "Atlas Desain Berkelanjutan di Yogyakarta" pada hari Senin (18/3/2024) selama acara "The Weekly Brief With Sandi Uno".
Menparekraf Sandiaga berharap buku ini dapat memperkaya referensi dan menjadi bagian dalam merancang kegiatan wisata edukasi lainnya yang dapat mendorong dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sandiaga menyampaikan terima kasih kepada Taman Wisata Candi Borobudur, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Yogyakarta, dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta atas kerjasamanya.
Visi Sandiaga dalam pembuatan buku ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber daya untuk perjalanan pendidikan tetapi juga berkontribusi terhadap promosi dan pertumbuhan pariwisata internasional di Indonesia secara keseluruhan.
Laura Hudayati, Ketua Tim Pemasaran Pariwisata Pasar Australia dan Oseania Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan, dukungan terhadap kegiatan edutrip dari UTS Australia merupakan upaya Kementerian untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia melalui keterlibatan pemangku kepentingan pendidikan di negara asal.
“Kebetulan UTS mempunyai program rutin mengadakan kegiatan perjalanan ke luar negeri selama 14 hari yang diberi nama Global Work Studio Program, yang bertujuan untuk menerapkan kreativitas desain mahasiswa dalam konsep lintas budaya,” kata Laura.
Sementara itu, Kestity A Pringgoharjono, Sustainability Program Coordinator University of Technology Sydney Australia, menyebutkan pemilihan Yogyakarta sebagai destinasi kegiatan didasarkan pada “place-based” karena Yogyakarta dinilai memiliki beragam elemen. yang dapat menunjang pembelajaran mahasiswa mulai dari sejarah, aspek sosial, budaya, desain, arsitektur, dan kreativitas.
Ia menyatakan, pengalaman yang diperoleh siswa sangat berharga. Selain mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus, para peserta juga berkesempatan mengunjungi berbagai destinasi mulai dari Candi Borobudur, Candi Prambanan, kawasan Malioboro, menikmati kuliner khas Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
“Kami juga melakukan penanaman 200 pohon bekerja sama dengan Komunitas Penanaman Lestari dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Yogyakarta sebagai kontribusi kami dalam mengimbangi emisi karbon kami,” kata Kestity.
Turut hadir dalam acara tersebut secara virtual Pj Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Erwita Dianti. Ia mengungkapkan, program kerjasama seperti ini sangat baik dan patut dijadikan contoh bagi unit kerja lainnya, dengan harapan program ini dapat terus berlanjut tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di destinasi lain di Indonesia.