Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok

 KEK Mandalika menawarkan pengalaman wisata bahari yang menakjubkan dengan pantai dan keindahan bawah laut yang mempesona. Nama Mandalika sendiri berasal dari tokoh legenda, Putri Mandalika, yang terkenal dengan kecantikannya. Setiap tahun, masyarakat Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale, di mana mereka mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan dari Putri Mandalika. Perayaan ini menjadi daya tarik budaya yang unik dan menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.



PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), yang telah berhasil mengembangkan Nusa Dua Bali, mengusulkan pembentukan KEK Mandalika berdasarkan potensi dan keunggulan yang dimilikinya. KEK Mandalika diharapkan menjadi destinasi wisata bahari dan budaya yang menarik dengan panorama eksotis dan dekat dengan Pulau Dewata. Diperkirakan bahwa pada tahun 2019, KEK Mandalika akan menarik kunjungan sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara. Konsep pengembangan pariwisata KEK Mandalika juga berfokus pada kelestarian lingkungan dengan pembangunan obyek wisata yang memperhatikan nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat.

KEK Mandalika menjadi daya tarik utama bagi para investor saat ini dan diharapkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Proyek ini diperkirakan akan menarik investasi sebesar Rp.40T dan menciptakan lapangan kerja bagi 587.000 tenaga kerja hingga tahun 2025. KEK Mandalika menjadi bukti nyata bahwa pariwisata dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan bagi daerah dan masyarakat sekitarnya.

Infrastruktur

Proyek pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan mencakup pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis. Dengan adanya instalasi ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara efisien dan ramah lingkungan. Teknologi Reverse Osmosis merupakan metode yang efektif dalam menyaring air laut menjadi air bersih yang layak konsumsi.

Selain itu, proyek ini juga melibatkan pembangunan jalan dalam kawasan sepanjang 4 km. Pembangunan jalan yang memadai sangat penting untuk mendukung aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di sekitar area tersebut. Dengan adanya jalan yang baik, diharapkan akan memudahkan transportasi dan distribusi air bersih ke berbagai wilayah yang membutuhkan.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga mencakup fasilitas seperti gedung perkantoran dan jalan kawasan. Gedung perkantoran akan menjadi pusat administrasi dan koordinasi untuk pengelolaan instalasi pengolahan air bersih tersebut. Sementara jalan kawasan akan mempermudah akses bagi para pekerja dan pengunjung yang datang ke lokasi proyek. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar.