Menelusuri Tempat Wisata Sejarah Benteng Van Der Wijck, Kebumen

 Benteng Van Der Wijck adalah sebuah benteng pertahanan yang dibangun oleh Hindia Belanda pada sekitar tahun 1820 atau awal abad ke-19. Benteng ini terletak di kota Gombong, sekitar 20 km di sebelah barat Ibukota kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 7 km di sebelah barat Kota Karanganyar, atau sekitar 100 km dari Yogyakarta.


Benteng ini dinamakan Van Der Wijck, mungkin mengambil nama dari komandan pada masa itu. Nama benteng ini terpampang di pintu sebelah kanan.

Benteng ini sering dikaitkan dengan nama Frans David Cochius (1787-1876), seorang Jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang juga diabadikan menjadi nama Benteng Generaal Cochius. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng persegi delapan di Indonesia.

Data teknis benteng ini mencakup luas benteng atas sebesar 3606,625m2 dan benteng bawah dengan luas yang sama. Tinggi benteng ini adalah 9,67 m, dengan tambahan cerobong setinggi 3,33 m.

Selain itu, di dalam benteng ini terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 m. Benteng ini berada pada ketinggian antara +132,7 hingga 135 m di atas permukaan laut.


Benteng Van der Wijck, Cagar Budaya Nasional

Benteng Van der Wijk di Gombong, Kebumen adalah salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki peringkat nasional dalam kategori bangunan. Dengan nomor registrasi CB.1022, benteng ini terletak di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Pada tanggal 22 Juni 2010, benteng ini diakui sebagai cagar budaya dengan dikeluarkan SK Menteri No.PM.57/PW.007/MKP/2010.

Pada tanggal 6 Juli 2017, benteng ini juga mendapatkan pengakuan melalui SK Menteri No.184/M/2017. Saat ini, Benteng Van der Wijk dimiliki oleh TNI Angkatan Darat dan dikelola oleh Indo Power MS, Ltd. Koordinat lokasi benteng ini berada di 7.599324°S 109.5151409°E.

Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, Benteng Van der Wijk di Gombong, Kebumen merupakan salah satu situs bersejarah yang patut dilestarikan. Dengan keberadaannya yang terus dijaga dan dikelola, benteng ini menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya akan sejarah. Semoga keberadaan benteng ini terus dijaga dan dirawat untuk generasi mendatang.


Peta Benteng Van der Wijk





Aktivitas Yang Bisa Dilakukan di Benteng Van der Wijck

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di Benteng Van der Wijck. Selain menikmati keindahan peninggalan kolonial yang ada di sini, kamu juga bisa bermain di sekitar wilayah benteng. Ada berbagai permainan yang bisa kamu coba, seperti flying fox dan taman bermain anak-anak. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti wisata edukasi tentang sejarah penjajahan yang diselenggarakan di sini. Kamu akan diajak untuk melihat berbagai artefak dan mendengarkan cerita menarik tentang masa lalu.

Untuk masuk ke Benteng Van der Wijck, kamu hanya perlu membayar uang tiket sebesar Rp. 25.000. Harga tiket ini sudah termasuk akses ke semua ruangan di dalam benteng. Benteng ini buka setiap hari mulai dari Pk. 08.00 sampai dengan Pk. 17.00 WIB. Jadi, kamu bisa datang kapan saja sesuai dengan waktu luangmu. Jangan lupa untuk membawa kamera agar bisa mengabadikan momen-momen indah di dalam benteng ini.

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan lewatkan kesempatan untuk mengulik fungsi setiap ruangan di Benteng Van der Wijck. Nikmati berbagai aktivitas wisata yang menarik dan dapatkan pengalaman berharga tentang sejarah penjajahan di Indonesia. Ayo, ajak teman-temanmu dan jadikan kunjungan ke Benteng Van der Wijck sebagai salah satu destinasi liburanmu yang tak terlupakan!


Dari Jakarta Menuju Benteng Van der Wijck



09.00—15.57
Kereta api Kutojaya Utara 
 Berangkat pukul 09.00 dari Stasiun Pasar Senen
dengan waktu perjalanan selama 6 jam 57 menit.

09.20—15.57
Kereta api Taksaka  Kereta api Kutojaya Utara Pasundan 
 Berangkat pukul 09.20 dengan waktu perjalanan selama 6 jam 57 menit.

09.20—16.17
Kereta api Taksaka   Kereta api Ranggajati 
 Berangkat pukul 09.20 dengan waktu perjalanan selama 6 jam 4 menit.

17.00—23.04
Kereta api Bima   Kereta api Malabar 
 Berangkat pukul 17.00 dengan waktu perjalanan selama 6 jam 5 menit.

18.50—00.55 (Selasa)
Kereta api Gajayana  Kereta api Lodaya Mutiara Selatan Senja Utama Yogyakarta 
 Berangkat pukul 18.50 dengan waktu perjalanan selama 5 jam 52 menit.

21.40—03.32 (Selasa)
Kereta api Taksaka  Kereta api Kutojaya Selatan Bogowonto Mataram Singasari 
 Berangkat pukul 21.40 dengan waktu perjalanan selama  5 Jam 63 menit