Liburan Hemat ke Hong Kong, Ternyata Tidak Seribet Yang Dibayangkan

 



Sekilas Pariwisata Hong Kong

Industri pariwisata telah menjadi bagian penting dari perekonomian Hong Kong sejak beralih ke model sektor jasa pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 90an. Sejak diperkenalkannya Skema Kunjungan Individu (IVS) pada tahun 2003, terjadi peningkatan tajam wisatawan domestik dari Tiongkok Daratan.

Pada tahun 2011, total pengeluaran pariwisata yang terkait dengan pariwisata inbound mencapai HK$7.333 per kapita. Menurut Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB), jumlah kedatangan pengunjung ke Hong Kong pada tahun 2010 mencapai lebih dari 36 juta, meningkat 21,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 22,5 juta kedatangan berasal dari Tiongkok daratan, 8,2 juta kedatangan dari jarak pendek (tidak termasuk Daratan), dan 4,8 juta kedatangan dari jarak jauh. Pada bulan Juli 2011, lebih dari 3,8 juta pengunjung tiba di Hong Kong, jumlah ini setara dengan lebih dari separuh populasi Hong Kong dan merupakan rekor tertinggi dalam satu bulan.

Selain peningkatan jumlah pengunjung dari Tiongkok Daratan, pasar jarak jauh dan jarak pendek lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang baik selama tahun 2006. Di antara pasar jarak jauh, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah menjadi yang terdepan dengan jumlah kedatangan sebesar 1.916.861, mengalami peningkatan sebesar 11,1% dan menjadikan kawasan ini sebagai wilayah pasar dengan kinerja terbaik di Hong Kong pada tahun 2006.


Cara Liburan Hemat ke HongKong

Sebulan sebelum berangkat liburan ke Hong Kong, kami mempersiapkan kebutuhan perjalanan agar tidak kebingungan setibanya di tempat tujuan. Karena perjalanan ke Hong Kong, baru pertama kali kami lakukan. 


Pertama kami melakukan booking tiket penerbangan yang murah dari Jakarta ke Hongkong menggunakanbooking online di sini;


Kedua kami melakukan booking hotel, kami mencari hotel yang murah di sini, karena harus membandingkan harga di setiap situs online;



Ketiga kami mencari informasi kendaraan yang menjemput kami di Hongkong Airport ke hotel tempat menginap. Agar setibanya di Hong Kong tidak lagi menghabiskan waktu untuk mencari transportasi ke hotel. Karena kami tidak ingin repot maka memilih transportasi Private Transfer di sini;


Ke empat, kami mencari informasi tempat makan yang murah. Kami mendapatkan rumah makan Indonesia, yaitu ;

rumah makan Warung Malang, karena pemiliknya orang Malang. 

Menunya ada nasi rames, dan lain-lain.

Jangan disamakan harganya dengan di Indonesia ya, karena saat itu kami harus membayar Rp. 300.000 berdua. Kami makan nasi rendang, kentang, dan bakwan.


Kelima kami mencari informasi tempat wisata atau paket wisata secara parsial selama 4 hari 3 malam di Hongkong, akhirnya kami booking atraksi/tour seperti bawah ini;